KANALSUARA.ID – Pertanyaan mengenai seni kriya bisa membingungkan bagi siswa yang menggunakannya.

Berikut akan diulas fokus apresiasi yang ditonjolkan dalam seni kriya adalah apa ? Simak terus ulasan berikut pembahasannya.

Apresiasi dapat diartikan sebagai kegiatan menikmati suatu karya seni, namun dalam menikmati ada  nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Berikut ini akan diulas .

Pertanyaan

Fokus apresiasi yang ditonjolkan dalam seni kriya adalah ….

A. desain dan komposisi

B. komponis dan komposisi

C. komponis dan desain

D. kertas dan kanvas

E. kanvas dan pensil

Jawaban

A. desain dan komposisi

Pembahasan

Desain dan komposisi merupakan bidang apresiasi utama dalam seni kriya. Contoh seni terapan adalah seni kriya.

Seni keramik, seni ukir, seni tekstil, kerajinan tangan, dan sebagainya termasuk dalam karya seni ini.

Salah satu bentuk seni yang memiliki nilai estetika tinggi adalah seni kriya.

Seni kriya adalah praktik menciptakan karya dari bahan yang memiliki kualitas estetika dan penambah keindahan.

Seni kriya menekankan apresiasi dengan cara-cara berikut:

1. Desain dan Bentuk

Dalam ekspresi seni rupa, keunikan struktur dan konfigurasi merupakan pusat utama dalam apresiasi.

Selain memiliki desain yang terbaik, sebuah karya seni kriya juga harus memiliki bentuk yang khas dan menarik.

Nilai estetika karya seni akan terpengaruh akibatnya. Bentuk dan desain khas seorang seniman kerajinan mungkin juga menjadi ciri khas mereka.

2. Teknik Pembuatan dan Komposisi

Tekstur Selain bentuk dan desain, seni kriya juga menghargai teknik pembuatan dan tekstur.

Karya kerajinan akan memiliki detail yang sempurna dan rapi berkat metode manufaktur yang efektif.

Sementara itu, permukaan keahlian khusus akan mempengaruhi keindahan visual karya tersebut. Prosedur fabrikasi dan permukaan sangat penting dalam pembuatan keahlian.

3. Keterampilan dan Kreativitas

Seni kriya juga menekankan keterampilan dan kreativitas seorang seniman. Untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan bernilai estetis, seseorang harus memiliki keterampilan kriya.

Sementara itu imajinasi dalam menghasilkan pemikiran dan gagasan seni rupa akan menambah nilai gaya karya tersebut.

4. Makna dalam Filsafat dan Simbolisme

Seni kriya juga dapat diapresiasi makna filosofis dan simboliknya. Sebuah karya dapat memiliki pesan moral atau kearifan lokal tentang budaya atau tradisi suatu daerah.

Selain itu, simbol karya seni juga dapat diapresiasi sebagai sesuatu yang meningkatkan makna karya tersebut.

Berbeda dengan bentuk seni lainnya, seni kriya menekankan pada apresiasi.

Keunikan bentuk dan konfigurasi, prosedur dan permukaan penghasil, kemampuan dan imajinasi, serta implikasi filosofis dan simbolik adalah hal-hal yang menjadi tumpuan apresiasi dalam ekspresi seni.

Siswa bisa menambah wawasan tentang seni dan melestarikan budaya Indonesia dengan cara mengapresiasi seni kriya.

Demikian pembahasan tentang fokus apresiasi yang ditonjolkan dalam seni kriya adalah apa, semoga informasi ini dapat membantu para siswa.***